Pages

Wednesday, April 2, 2025

Bukan BYD, Ini Produsen Mobil China yang Paling Banyak Ekspor Tahun Ini

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen otomotif China Chery Group telah mengumumkan hasil penjualannya untuk bulan Maret dan kuartal pertama tahun 2025, yang menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan. Tidak itu saja Chery mempertahankan kepemimpinannya dalam ekspor kendaraan dari China

Pada bulan Maret, Chery Group menjual 214.770 kendaraan, menandai peningkatan 18,3 persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini mencakup 197.614 unit yang dijual oleh Chery Automobile Co., Ltd. (Chery Auto), yang mewakili pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 10,9 persen.

Penjualan kendaraan energi baru (NEV) grup tersebut mencapai 62.210 unit, peningkatan signifikan sebesar 125,4 persen dari tahun ke tahun. Chery Group mengekspor 86.414 kendaraan pada bulan Maret, peningkatan 2,7 persen dibandingkan dengan Maret 2024.

Pada kuartal pertama tahun 2025, Chery Group mencapai rekor tertinggi dalam penjualan kuartalan, dengan 620.025 kendaraan terjual, peningkatan 17,1 persen dari tahun ke tahun. Chery Auto menjual 590.533 unit dalam total ini, naik 18,8 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024.

Penjualan NEV kumulatif grup untuk kuartal tersebut mencapai 163.458 unit, menunjukkan pertumbuhan substansial sebesar 171,8 persen dari tahun ke tahun. Chery Group juga mempertahankan posisinya sebagai eksportir kendaraan teratas Tiongkok, dengan 255.465 kendaraan yang diekspor pada kuartal pertama. Hingga akhir Maret, basis pengguna global kumulatif Chery Group melampaui 16,3 juta, dengan lebih dari 4,7 juta pengguna di luar Tiongkok.

Jika melihat penjualan Maret berdasarkan merek, Chery Automobile mencatatkan kinerja yang kuat di lima merek mobil penumpangnya:

Merek Chery: 118.955 unit

Merek Exeed: 7.618 unit

Merek Jetour: 54.020 unit

Merek iCAR: 7.016 unit

Merek Luxeed: 10.005 unit

Laporan tersebut juga mencatat keberhasilan kolaborasi antara Chery dan merek Spanyol Ebro, yang menyoroti sinergi teknologi Chery dan pengenalan merek Ebro. Hal ini berujung pada kebangkitan merek Ebro dan penciptaan lapangan kerja di Spanyol.

Tiggo 5X Chery juga mencapai tonggak sejarah pada bulan Maret, dengan penjualan kumulatif luar negerinya melampaui satu juta unit, bergabung dengan Tiggo 7 dalam "klub ekspor sejuta unit". Perusahaan ini bermaksud untuk go public pada tahun 2025.

Adblock test (Why?)


Bukan BYD, Ini Produsen Mobil China yang Paling Banyak Ekspor Tahun Ini
Sumber Eknomi

5 Juta Wajib Pajak Belum Lapor SPT, Sanksi Administratif Dilonggarkan

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga 1 April 2025, total sebanyak 12,34 juta Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun pajak 2024 telah disampaikan. Angka ini terdiri dari 12 juta SPT orang pribadi dan 338,2 ribu SPT badan. 

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti mengatakan target kepatuhan SPT Tahunan untuk tahun 2025 ditetapkan sebanyak 16,21 juta SPT, yang mencakup sekitar 81,92 persen dari total Wajib Pajak yang wajib melaporkan SPT. Target ini berlaku selama satu tahun penuh, bukan hanya dalam tiga bulan.

Mayoritas pelaporan dilakukan melalui sarana elektronik, yaitu 10,56 juta SPT melalui e-filing, 1,33 juta SPT melalui e-form, dan 629 SPT melalui e-SPT. Sisanya, sebanyak 446,23 ribu SPT, disampaikan secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak.

Batas akhir pembayaran PPh Pasal 29 dan penyampaian SPT Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) untuk Tahun Pajak 2024 adalah 31 Maret 2025. Namun, karena bertepatan dengan libur nasional dan cuti bersama dalam rangka Hari Suci Nyepi dan Idulfitri, batas waktu tersebut diperpanjang hingga 7 April 2025.

Pemerintah mengantisipasi adanya keterlambatan pembayaran dan pelaporan SPT akibat berkurangnya jumlah hari kerja pada bulan Maret.

Dwi mengatakan, untuk memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan, Pemerintah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 79/PJ/2025.

Keputusan ini memberikan relaksasi dengan menghapuskan sanksi administratif atas keterlambatan pembayaran PPh Pasal 29 dan penyampaian SPT Tahunan, meskipun dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, yaitu hingga 11 April 2025. Surat Tagihan Pajak (STP) tidak akan diterbitkan bagi Wajib Pajak yang terlambat.

"Penghapusan sanksi administratif tersebut diberikan dengan tidak diterbitkannya Surat Tagihan Pajak (STP), meskipun pembayaran PPh Pasal 29 dan pelaporan SPT Tahunan dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 31 Maret 2025 sampai paling lambat tanggal 11 April 2025," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

Ia pun mengimbau Wajib Pajak yang belum melapor agar segera menyampaikan SPT-nya dan mengucapkan terima kasih kepada Wajib Pajak yang sudah patuh menjalankan kewajiban perpajakan mereka.

Adblock test (Why?)


5 Juta Wajib Pajak Belum Lapor SPT, Sanksi Administratif Dilonggarkan
Sumber Eknomi