Pages

Tuesday, June 25, 2024

Bappebti: Perlu Pemahaman Komprehensif dalam Transaksi Aset Kripto

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi Indonesia (Bappebti) Kementerian Perdagangan mengatakan perlu pemahaman komprehensif yang mesti dimiliki calon investor dalam bertransaksi aset kripto. Kepala Bappebti Kemendag Kasan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan pemahaman tersebut dibutuhkan supaya calon pembeli aset digital itu bisa mempertimbangkan langkah transaksi yang hendak diambil.

Oleh karenanya guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai aset kripto, pihaknya berkolaborasi dengan PT Pintu Kemana Saja (Pintu) sebagai platform jual beli dan investasi aset kripto di Indonesia, serta Self-Regulatory Organization (SRO) bursa kripto CFX menggelar diskusi Pintu Talks di Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta, Senin (24/6/2024).

"Kami mengapresiasi CFX, Institut Pariwisata Trisakti, dan Pintu atas kolaborasinya dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini. Harapannya, melalui kegiatan ini pemahaman masyarakat semakin baik, benar, dan komprehensif sehingga dapat menjadi bekal sebagai calon pelanggan dalam mempertimbangkan untuk bertransaksi di perdagangan Aset Kripto,” kata dia.

Dirinya mengatakan dalam acara tersebut pihaknya bersama kolaborator lain memberikan penjelasan secara terperinci mengenai dinamika regulasi dan pengawasan, perkembangan ekosistem, transformasi aset kripto, serta Web3 di Indonesia.

 

Di sisi lain Direktur Utama CFX Subani menyampaikan, pemberian edukasi terhadap masyarakat merupakan salah satu tugas yang diemban oleh pihaknya sebagai regulator. Ia berargumen, sosialisasi mengenai aset kripto menjadi penting guna memberikan pemahaman soal keamanan berinvestasi kripto, serta regulasi yang mengatur aset tersebut.

Lebih lanjut General Counsel Pintu Malikulkusno Utomo menyampaikan Investasi pada aset kripto memiliki risiko yang tinggi sehingga perlu pemahaman yang baik sebelum memutuskan investasi. Pihaknya turut mendorong kehadiran regulator dan akademisi di industri kripto, sehingga bisa menjadi daya tarik baru bagi para calon investor.

"Kami berharap kehadiran regulator dan akademisi di industri kripto ini tidak hanya mendorong ketertarikan untuk berinvestasi aset kripto, namun bisa memberikan insights kepada pelaku usaha agar bisa terus berinovasi.” kata dia.

Adapun Bappebti mencatat nilai transaksi kripto dari Januari- Mei 2024 mencapai Rp 260,9 triliun. Angka itu didapat melalui penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.

sumber : Antara

Advertisement

Adblock test (Why?)


Bappebti: Perlu Pemahaman Komprehensif dalam Transaksi Aset Kripto
Sumber Eknomi

Topping Off Pabrik Kedua, Proline Siap Gandakan Kapasitas Produksi

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

Topping off pabrik kedua PT Prodia Diagnostic Line di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prodia Diagnostic Line (Proline) siap menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik kedua di kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pabrik seluas 5.500 meter persegi ini ditargetkan bwroperasi pada kuartal I 2025.

"Pekerjaan struktur sudah selesai semua, tahapan selanjutnya tinggal kami siapkan bangunan agar dapat digunakan sebagai sarqna produksi kedua," kata Direktur Proline Cristina Sandjaja saat topping off pabrik kedua Proline, Selasa (25/6/2024).

Saat ini Proline sudah memiliki satu pabrik yang beroperasis sejak 2011. Sejak saat itu, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia yang rutin digunakan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.

Produk Proline telah lama tayang di e-katalog dan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. 

 

Penambahan pabrik Proline diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk diagnostik dan permintaan in vitro diagnostic (IVD) di Indonesia. Pabrik baru ini akan memperkuat eksostensi Proline sebagai pelopor industri alat kesehatan IVD Indonesia yang diharapkan dapat menopang kemandirian alat kesehatan di Tanah Air.

Dengan menganggarkan belanja modal Rp 140 miliar, sister company Prodia Lab ini akan memiliki area produksi seluas 10 ribu meter persegi dari sebelumnya 600 meter persegi. 

Kapasitas produk kimia klinik ditingkatkan dari 320 ribu naik 960 ribu kit. Sementara itu produk hematologi akan bertambah dari 50 ribu pak menjadi 180 ribu pak. 

Kapasitas produksi rapid diagnostic test akan meningkat dari 5 jt ke 22,5 juta. Instrumen lab assembly akan bisa diproduksi menjadi 4.000 unit.

Advertisement

Adblock test (Why?)


Topping Off Pabrik Kedua, Proline Siap Gandakan Kapasitas Produksi
Sumber Eknomi