Pages

Wednesday, November 20, 2024

BI: Rupiah Stabil Didukung Imbal Hasil Menarik dan Prospek Ekonomi RI

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Rupiah ke depan akan stabil didukung upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang baik.

“Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan November 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Perry menuturkan kebijakan nilai tukar Bank Indonesia terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas. Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI). Upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah pada awal November hingga 19 November 2024 melemah sebesar 0,84 persen point-to-point (ptp) dari bulan sebelumnya. Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pemilihan umum di Amerika Serikat.

Secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, yang jika dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen, lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.

Adblock test (Why?)


BI: Rupiah Stabil Didukung Imbal Hasil Menarik dan Prospek Ekonomi RI
Sumber Eknomi

Tuesday, November 19, 2024

Harga Pangan, Cabai Keriting Turun Rp 3.250 jadi Rp 25.980 per Kg

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum mayoritas turun per Rabu (20/11/2024) pagi. Harga cabai merah keriting turun Rp 3.250 menjadi Rp 25.980 per kilogram (kg).

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,97 persen atau Rp 150 menjadi Rp 15.250 per kg. Begitu pun beras medium turun 2,15 persen atau Rp 290 menjadi Rp 13.180 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 1,04 persen atau Rp 130 menjadi Rp 12.410 per kg.

Berikutnya komoditas bawang merah turun 4,36 persen atau Rp 1.660 menjadi Rp 36.430 per kg; bawang putih bonggol juga turun 1,65 persen atau Rp 680 menjadi Rp 40.480 per kg. Harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 11,12 persen atau Rp 3.250 menjadi Rp 25.980 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 7,32 persen atau Rp 3.020 menjadi Rp 38.210 per kg.

Sedangkan, harga daging sapi murni turun 4,02 persen atau 5.410 menjadi Rp 129.220 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,58 persen atau Rp 210 menjadi Rp 36.320 per kg; sementara itu telur ayam ras turun 1,77 persen atau Rp 500 menjadi Rp 27.810 per kg.

Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,38 persen atau Rp 40 menjadi Rp 10.520 per kg; gula konsumsi turun 1,45 persen atau Rp 260 menjadi Rp 17.670 per kg.

Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau turun 3,32 persen atau Rp 610 menjadi Rp 17.760 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,88 persen atau Rp 490 menjadi Rp 16.530 per kg.

Berikutnya harga tepung terigu curah turun 5,73 persen atau Rp 580 menjadi Rp 9.550 per kg; begitu pula tepung terigu non curah turun 3,36 persen atau Rp 440 menjadi Rp 12.670 per kg.

Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 4,05 persen atau Rp 240 menjadi Rp 6.170 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp 140 menjadi Rp 11.420 per kg.

Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 4,37 persen atau Rp 1.620 menjadi Rp 35.430 per kg; ikan tongkol juga turun 3,54 persen atau Rp 1.100 menjadi Rp 30.000 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 8,22 persen atau Rp 2.720 menjadi Rp 30.390 per kg.

sumber : Antara

Adblock test (Why?)


Harga Pangan, Cabai Keriting Turun Rp 3.250 jadi Rp 25.980 per Kg
Sumber Eknomi