Pages

Sunday, April 6, 2025

Respons Tarif AS, Asosiasi Baja Tekankan Perlindungan Produk Baja RI

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

Seorang pekerja memuat gulungan pelat baja di pasar baja di Hangzhou di provinsi Zhejiang, China timur, Senin, 31 Maret 2025. China membalas tarif resiprokal AS dengan kenaikan tarif 32 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia mendorong pemerintah segera mengambil langkah guna menjaga stabilitas industri dalam negeri atas kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat (AS) terhadap produk asal Indonesia.

Chairman IISIA M. Akbar Djohan mengatakan asosiasi meminta pemerintah waspada terhadap dampak lanjutan dari kebijakan tersebut, khususnya potensi membanjirnya produk baja asing ke pasar dalam negeri. 

"Kebijakan tarif dari AS berpotensi mendorong negara-negara lain untuk mengalihkan ekspornya ke pasar baru, termasuk Indonesia," ujar Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (6/4/2025).

Dengan pasar yang besar dan daya beli masyarakat yang terus tumbuh, ucap Akbar, Indonesia menjadi target potensial bagi produk-produk dari luar. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap pasar dalam negeri agar tidak kebanjiran produk baja impor.

Akbar juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan kebijakan P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) melalui sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang selama ini menjadi bagian penting dari strategi penguatan industri nasional. Menurut Akbar, TKDN bukan hanya soal angka di atas kertas. 

"Kebijakan ini mendorong pemanfaatan produksi lokal dan menunjukkan kemampuan industri nasional untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi dan sesuai standar global," ucap Akbar. 

Akbar menyampaikan konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan ini akan memberikan sinyal positif bagi para pelaku industri baja dalam negeri dan memperkuat kemandirian industri baja nasional. Menanggapi kondisi perdagangan internasional saat ini yang mulai masuk ke arah perang tarif, sambung Akbar, IISIA berpandangan Indonesia juga perlu menggunakan kebijakan tarif sebagai langkah antisipasi. 

Akbar mengatakan IISIA mendukung jika pemerintah memutuskan untuk menurunkan hingga menghapus tarif impor produk baja dari AS. Namun, lanjut Akbar, IISIA juga menekankan pentingnya keadilan dalam hubungan dagang, yaitu dengan catatan produk baja Indonesia juga tidak dikenakan tarif tinggi saat masuk ke pasar AS. 

"Kami tidak keberatan jika tarif untuk produk baja dari AS dihapuskan, selama produk baja dari Indonesia juga diperlakukan adil di pasar mereka," lanjut Akbar. 

Advertisement

Adblock test (Why?)


Respons Tarif AS, Asosiasi Baja Tekankan Perlindungan Produk Baja RI
Sumber Eknomi

Saturday, April 5, 2025

Pertamina Jaga Kelancaran Distribusi Energi di  Maluku

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON — Sambut puncak arus balik lebaran, Pertamina Patra Niaga terus memperkuat pemantauan dan distribusi energi di wilayah Maluku, guna memastikan kelancaran perjalanan masyarakat yang kembali ke tempat asal.

Seiring dengan upaya ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati dan  Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi, turut melakukan peninjauan di SPBU 84.971.05 Wayame dan Integrated Terminal Wayame, Ambon sebagai titik distribusi energi di kawasan tersebut.

Eduward menjelaskan dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau serta tantangan cuaca yang dapat memengaruhi distribusi, Pertamina Patra Niaga telah mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat stok dan jaringan distribusi, khususnya di daerah wisata yang mengalami peningkatan konsumsi selama periode libur Lebaran.

“Maluku sangat bergantung pada cuaca untuk kelancaran distribusi energi. Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas Eduward.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Eduward menambahkan bahwa  Pertamina Patra Niaga telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah Papua Maluku. Hal ini termasuk pengembangan infrastruktur distribusi di kawasan ini.

“Kami menyadari regional Papua Maluku yang luas secara geografis, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga. Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang akan terus memikul peran penting di kawasan ini. Oleh karena itu, kami juga sedang mengembangkan terminal tambahan, seperti di Biak, agar distribusi energi dapat lebih terdistribusi merata,” jelas Eduward.

Sementara itu, dalam kunjungan ke SPBU 84.971.05 Wayame, Menteri ESDM memantau ketersediaan stok serta kualitas produk Pertamax dan Pertalite dan berinteraksi langsung dengan operator SPBU untuk memastikan bahwa pelayanan berjalan optimal selama periode arus balik Lebaran.

“Secara keseluruhan untuk arus mudik pada saat liburan tidak terjadi kendala apapun. Hari ini di Maluku, kami mengecek arus baliknya. Secara kualitas BBM, alhamdulillah sudah tertib, jadi tidak perlu lagi ada keraguan, baik RON 90 maupun RON 92, itu saya cek semua,” ujar Bahlil.

Selain SPBU, Bahlil juga meninjau Integrated Terminal Wayame, salah satu pusat distribusi utama energi di Maluku. Di sini, pasokan energi menjadi faktor krusial untuk kelancaran arus balik. Menteri ESDM juga menyebutkan rencana penambahan volume kuota minyak tanah sebanyak 3.000 kiloliter untuk Maluku di triwulan 2, serta menyiapkan rencana pembangunan beberapa SPBU Nelayan untuk mendukung ketahanan energi di wilayah pesisir.

Adblock test (Why?)


Pertamina Jaga Kelancaran Distribusi Energi di  Maluku
Sumber Eknomi