Pages

Thursday, September 6, 2018

Dubes AS di Israel Sebut AS Mungkin Akui Dataran Tinggi Golan

Jakarta, CNN Indonesia -- Duta besar AS untuk Israel memperkirakan Israel akan terus menguasai Dataran Tinggi Golan selamanya yang merupakan persetujuan negara itu atas klaim kedaultan Israel pada wilayah tersebut.

"Secara pribadi saya tidak bisa membayangkan Dataran Tinggi Golan dikembaliken ke Suriah. Terus terang saya tidak bisa membayangkan Datarang Tinggi Golan bukan bagian Israel," ujar David Friedman dalam wawancara dengan koran sayap kanan Israel, Hayom, Kamis (6/9).

Dia mengatakan kendali atas Dataran Tinggi Golan lebih pantas dikuasai oleh Israel dari pada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Melepas wilayah Dataran Tinggi Golan akan membuat keamanan Israel terancam," ujar Friedman.

Negara-negara asing, termasuk AS, tidak mengakui klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan dan penasihat keamanan Presiden Donald Trump sebelumnya menegaskan kebijakan pemerintah negara itu belum berubah.

Pernyataan Friedman ini tampaknya mengisyaratkan AS akan mempertimbangkan mengubah kebijakan itu dan mengakui kedaulatan Israel di wilayah yang direbut dari Suriah dalam perang tahun 1967.

Ketika ditanya apakah pemerintah Trump mungkin mempertimbangkan untuk mengakui kedaultan Israel ini di masa depan, Friedman mengatakan: "Ya, tentu saja itu mungkin. Sangat mungkin terjadi."

Israel terus melobi untuk mendapatkan pengakuan AS atas kedaulatannya di Dataran Tinggi Golan sejak awal pemerintahan Presiden Trump.

Presiden AS ini telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, satu langkah yang berbeda dengan negara adidaya lain di dunia.

Meski demikian, Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton bulan lalu menegaskan pemerintah negara itu belum membicarakan langkah serupa terkait Dataran Tingi Golan.

Dataran Tinggi Golan merupakan daerah pembatas antara Israel dan Suriah dengan luas 1.200 kilometer per segi.

Israel merebut sebagian besar wilayah ini dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Israel kemudian merebut seluruh wilayah itu pada 1981 meski langkah itu tidak diakui dunia internasional.

Dubes AS di Israel Sebut AS Mungkin Akui Dataran Tinggi GolanPemerintah Israel berusaha mengubah kebijakan AS dengan mengakui kedaulatannya di Dataran Tinggi Golan yang direbut dari Suriah pada 1967. (Reuters/Baz Ratner)
Israel yang pernah mempertimbangkan untuk mengembalikan wilayah itu ke Suriah dengan imbalan perdamaian, pada beberapa tahun belakangan mengatakan perang saudara di Suriah dan kehadiran tentara Iran untuk mendukung pemerintah Suriah menjadi alasan dalam mempertahankan Dataran Tinggi Golan.

Dalam wawancara dengan Reuters bulan lalu, Bolton mengatakan: "Tentu saja kami mengerti klaim Israel bahwa mereka telah mencaplok Dataran Tinggi Golan. Kami mengerti posisi mereka tetapi tidak ada perubahan kebijakan AS untuk saat ini."

Perdana Menteri Netanyahu kemudian bahwa "tidak mungkin" dia berhenti berupaya mencoba mendapatkan pengakuan dari AS. (yns)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180906172417-120-328265/dubes-as-di-israel-sebut-as-mungkin-akui-dataran-tinggi-golanhttps://desimpul.blogspot.com/2018/09/dubes-as-di-israel-sebut-as-mungkin.html

No comments:

Post a Comment