Pages

Thursday, September 6, 2018

Militer Israel Minta Jerusalem Post Cabut Berita Soal Suriah?

TEMPO.CO, Yerusalem – Militer Israel meminta redaksi Jerusalem Post untuk menarik artikel mengenai keterlibatan militer negara itu dalam menyuplai senjata dan uang kepada sejumlah kelompok pemberontak di Suriah.

Baca: 

Militer Israel Akui Suplai Senjata dan Uang ke Pemberontak Suriah

Israel Akui Lancarkan 200 Serangan ke Pangkalan Iran di Suriah

Redaktur Pelaksana Jerusalem Post, David Brinn, mengatakan kepada Russia Today permintaan itu datang dari pejabat militer dengan alasan keamanan.

“Kami diberitahu oleh badan sensor militer angkatan darat untuk mencabut berita itu,” kata Brinn saat dimintai konfirmasinya mengenai artikel berjudul “IDF Confirms: Israel Provided Light-weapons to Syrian Rebels”, yang terbit pada Selasa, 4 September 2018.

Artikel itu berisi pengakuan resmi pertama kalinya dari pejabat militer Israel bahwa negara itu menyuplai uang, senjata, amunisi, makanan dan pakaian serta obat-obatan kepada sejumlah kelompok militan di Suriah. Kelompok militan ini berusaha menggulingkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Roket pertempuran antara pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan pemberontak di Suriah selatan, 25 Juli 2018. Pasukan Suriah telah berperang melawan pemberontak dan ISIS di perbatasan Israel selama berminggu-minggu dalam kampanye militer yang berhasil mengembalikan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di Suriah barat daya. AP

Berita itu dicabut dari situs Jerusalem Post beberapa jam setelah terbit. Namun, versi singkat artikel itu masih bisa ditemui di link ini menggunakan Google cache.

Baca: 

Rusia dan Suriah Bersumpah Sapu Bersih Teroris di Idlib

Saat dimintai konfirmasinya soal penarikan berita ini, juru bicara IDF mengatakan kepada Russia Today tidak akan berkomentar soal isu ini.

Menurut artikel itu, militer Israel mengakui untuk pertama kalinya telah memberi dukungan kepada tujuh kelompok bersenjata di Suriah yang anti terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Dukungan itu seperti uang tunai, senjata, amunisi, pakaian, obat-obatan dan genset dengan bahan bakarnya. Menurut laporan ada tujuh kelompok pemberontak yang mendapat suplai ini.

“Militer mengkonfirmasi itu merupakan bagian dari Operasi Tetangga Baik (Operation Good Neighbour) dengan menyuplai pemberontak Suriah di dekat perbatasan dengan senjata ringan, amunisi untuk membela diri dari serangan,” begitu dilansir media Jerusalem Post, Selasa, 4 September 2018.

Baca: 

Arab Saudi Puji Israel Lebih Baik Daripada Negara Muslim, Kenapa?

Militer Israel juga memberi uang tunai dalam jumlah cukup besar kepada para pemberontak untuk membeli senjata tambahan. Menurut media Jerusalem Post, yang dikutip Russia Today, Operasi Tetangga Baik ini sudah berjalan sejak 2016.

Operasi itu telah menyuplai sekitar 1524 ton makanan, 250 ton pakaian, 947,520 liter bahan bakar, 21 generator, 24,900 berbagai obat-obatan dan perlengkapan medis.

Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan serangan rudal presisi ke sejumlah target pangkalan udara militer Suriah pada 7 April 2017 pasca serangan bom kimia dari jet tempur yang dituding milik Suriah. The National

Informasi ini sebenarnya telah muncul dari berbagai sumber lain sejak beberapa tahun terakhir. Pemerintah Bashar al-Assad mengklaim Israel memberi senjata kepada kelompok teroris. Ini diketahui dari penyitaan sejumlah senjata dan amunisi bertuliskan bahasa Ibrani oleh pasukan Suriah di daerah yang awalnya dikuasai pemberontak.

Baca: 

Menlu Iran Zarif Sebut PM Netanyahu sebagai Penghasut Perang

Salah satu kelompok pemberontak yang mendapat dukungan persenjataan dari Israel adalah Fursan al-Joulan, yang memiliki anggota sekitar 400 orang. Setiap bulan, kelompok ini mendapat suplai uang sekitar US$5000 atau sekitar Rp75 juta dari Israel.

“Israel berdiri di sebelah kami dengan cara yang heroik,” kata Moatasem al-Golani, juru bicara kelompok itu, kepada Wall Street Journal pada Januari 2017. “Kami tidak akan bertahan tanpa bantuan Israel.”

Militer Israel meyakini keputusan untuk menyediakan senjata dan uang tunai kepada kelompok pemberontak di sepanjang perbatasan Datatan Tinggi Golan sebagai keputusan yang tepat.

Tujuan pemberian bantuan senjata kepada kelompok pemberontak lewat Operasi Tetangga Baik ini adalah untuk menghalau pasukan Hizbullah dan Iran dari Dataran Tinggi Golan.

Let's block ads! (Why?)

https://dunia.tempo.co/read/1124139/militer-israel-minta-jerusalem-post-cabut-berita-soal-suriahhttps://desimpul.blogspot.com/2018/09/militer-israel-minta-jerusalem-post.html

No comments:

Post a Comment