Jani tersebut terungkap ketika awalnya Prabowo menjelaskan alasan mau bersahabat dengan Rizieq. Alasan yang dikemukakan adalah Rizieq merupakan sosok yang komitmen terhadap Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Tentunya sebagai muslim, sebagai guru agama, [Rizieq] ingin menjaga marwah agama Islam tidak mengancam agama lain," kata Prabowo di penghujung sambutannya dalam Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (4/11).
Lantas, saat hendak mengakhiri sambutannya para peserta deklarasi yang juga sebagian merupakan anggota FPI meneriakkan agar Prabowo dapat menjemput Rizieq pulang ke Indonesia.
"Ya saya akan bekerja keras untuk beliau kembali, Insya Allah kalau saya Presiden, saya jemput beliau ke sana," kata Prabowo disambut takbir peserta deklarasi.
"Sekalian umrah, pulangnya bawa beliau (Rizieq). Begitu kan? Nazar boleh kan ya pak," lanjut Prabowo seraya menengok ke para kiai dan ulama yang hadir.
Rizieq saat ini berstatus overstay. Masa berlaku Visa yang digunakan Rizieq telah habis sejak beberapa bulan lalu. Rizieq saat ini tidak dapat bepergian ke luar negeri.
"Saya dan saudara Sandi hanya alat untuk memperjuangkan hal tersebut. Intinya adalah bahwa perubahan harus datang jika kita mau selamat, dan perubahan pasti akan datang," kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo sempat menyampaikan harapannya agar Rizieq bisa pulang sebelum Pilpres 2019. Jika tidak, Prabowo berencana menjemputnya.
"Kalau bisa sebelum saya dipilih [Rizieq] sudah kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," kata Prabowo saat sambutan dalam acara Hari Santri Nasional dan Milad Front Santri Indonesia ke-1, di Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10) malam.
No comments:
Post a Comment