Pages

Friday, January 4, 2019

Rawat Prasarana KA di 2019 Butuh Rp 1,1 Triliun - detikFinance

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelontorkan Rp 1,1 triliun untuk perawatan dan pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) di tahun 2019.

Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi anggaran tersebut digelontorkan untuk meningkatkan fasilitas kereta api. Dengan begitu, masyarakat bisa nyaman menggunakan moda transportasi umum.

"Moda transportasi berkembang pesat dan ini mengingatkan agar bisa berkembang baik dan memberikan pelayanan ke masyarakat dan nyaman menggunakan transportasi umum," kata dia di sela-sela penandatanganan IMO di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Penandatanganan IMO tersebut dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Peningkatan, Perawatan dan Fasilitas Perawatan Prasarana Perkeretaapian, Taufiq Hidayat dan Direktur Keuangan PT KAI, Muhammad Nurul Fadhila.
Adapun, anggaran sebanyak Rp 1,1 triliun tersebut diberikan untuk perawatan jalur kereta api, jembatan, stasiun kereta api, dan perawatan fasilitas operasi kereta api. Selain itu, juga untuk pengaturan dan pengendalian perjalanan kereta api, pengoperasian persinyalan, telekomunikasi dan instalasi listrik aliran atas, serta pengaturan langsiran.

Kemudian, pemeriksaan dan penjagaan jalan rel, jembatan, terowongan dan pintu perlintasan resmi dijaga, pelumasan wesel dan pintu perlintasan, serta Pekerjaan K3 (kebersihan, keindahan, keamanan).

Sementara itu, Kemenhub juga menyelenggarakan penandatanganan kontrak subsidi atau public service obligation (PSO) untuk angkutan KA perintis sebesar Rp 183 miliar. Kerja sama itu dilakukan oleh PPK Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas dan Peningkatan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Aditya Yunianto dengan Direktur Keuangan PT KAI, Didiek Hartyanto.


Sebagai informasi, ada enam KA perintis yang mendapat subsidi tersebut, yakni KA Cut Mutia, KA Bandara Lembah Anai, KA Bandara Internasional Minangkabau, KA Kertalaya lintas Kertapati - Indralaya, LRT Sumatera Selatan, dan KA Batara Kresna. (zlf/zlf)

Let's block ads! (Why?)

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4371331/rawat-prasarana-ka-di-2019-butuh-rp-11-triliunhttps://desimpul.blogspot.com/2019/01/rawat-prasarana-ka-di-2019-butuh-rp-11.html

No comments:

Post a Comment