Pages

Saturday, June 8, 2019

Beri Sinyal Tinggalkan Koalisi, Waketum PAN Berharap Rekonsiliasi, Yang Kalah Hormati Hasil Pemilu - Tribun Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan, mengatakan keberadaan partainya dalam koalisi Prabowo-Sandiaga sudah selesai secara de facto.

Menurutnya, keberadaan PAN hanya terhitung hingga Pemilu Presiden (Pilpres) selesai yakni tanggal 17 April 2019 silam.

Namun memang, kata dia, untuk PAN dapat dinyatakan secara de jure lepas dari koalisi tersebut harus menunggu proses Mahkamah Konstitusi (MK).

"Namun secara de jure kita harus masih menunggu proses di MK. Setelah itu kami tinggal memutuskan langkah selanjutnya," imbuhnya.

Di sisi lain, ia meminta agar Hari Raya Idul Fitri 1440 H ini dimanfaatkan sebagai momentum saling memaafkan dan berekonsiliasi antar para pesaing di Pilpres 2019.

Menurutnya, kunci dari rekonsiliasi adalah pihak yang kalah dalam pemilu harus dapat menerima dan menghormati hasil Pemilu.

"Tentu saja ada rasa kecewa, tidak terima, tapi itu semua harus dikesampingkan demi kepentingan bangsa, kepentingan nasional, dan kepentingan yang besar. Bangsa ini harus tetap satu setelah kompetisi yang begitu ketat," ucapnya.

Anggota Komisi VII DPR itu mencontohkan ketika Hillary Clinton kalah oleh Trump dengan sistem electoral di Amerika.

Meski Hillary malu dan sedih, namun tetap dirinya melakukan pidato untuk menerima hasil tersebut dan menelpon Trump untuk memberikan selamat.

Lebih lanjut, Bara menilai hal tersebut lah yang menjadi kunci dari sebuah rekonsiliasi politik, terutama setelah pemilihan Presiden dan kompetisi politik.

Let's block ads! (Why?)

http://kaltim.tribunnews.com/2019/06/08/beri-sinyal-tinggalkan-koalisi-waketum-pan-berharap-rekonsiliasi-yang-kalah-hormati-hasil-pemiluhttps://desimpul.blogspot.com/2019/06/beri-sinyal-tinggalkan-koalisi-waketum.html

No comments:

Post a Comment