Petugas membantu warga memanggul karung beras saat penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024). Sebanyak 1.000 karung cadangan beras pemerintah disalurkan kepada warga di kelurahan Warakas untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya ditengah kenaikan harga beras.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah terus memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang membutuhkan. Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menuturkan, total anggaran bansos mencapai Rp 17,5 triliun hingga Juni 2024.
‘’Anggaran ini di antaranya digunakan untuk menggelontorkan bantuan pangan ke 22 juta penerima,’’ jelas Isa dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/2/2024). Ragam bentuknya pemberian bantuan beras 10 kg per bulan.
Juga tambahan daging ayam serta telur bagi keluarga yang memiliki balita stunting seperti dilakukan akhir tahun lalu. Di sisi lain, ada bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan, yang anggarannya mencapai Rp 11,3 triliun.
BLT ini, ujar Isa, diberikan sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan ke 18,8 juta orang."Ini seluruhnya tentunya disiapkan dari cadangan belanja bansos yang memang disediakan dari tiap tahun anggaran," katanya menegaskan.
Kemenkeu meyakini, bansos yang diberikan ke masyarakat akan berdampak besar ke perekonomian nasional. "Tentu belanja bantuan sosial memberikan dampak ke konsumsi masyarakat," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada kesempatan serupa.
Ia meyakini, konsumsi masyarakat akan meningkat dan daya beli juga tidak akan turun. Seperti diketahui, saat ini pemerintah tengah gencar menyalurkan bansos. Di antaranya yaitu bansos BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Bansos Terus Digelontorkan, Ini Jenis dan Anggarannya
Sumber Eknomi
No comments:
Post a Comment