Ilustrasi operasional PT PGN Tbk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas Pertamina memperoleh tambahan pasokan gas baru berbentuk gas alam cair (LNG) dari domestik. Tepatnya dari LNG Kilang Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Penandatanganan yang dilakukan, telah menyepakati kontrak payung pembelian LNG melalui Master Ex-Ship LNG Sale and Purchase Agreement (MSA). Komitmen tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Confirmation Notice (CN) untuk pembelian LNG pada Juni 2024 sebesar satu kargo atau setara 2,6 juta MMBTU.
Kontrak MSA ini merupakan wujud nyata upaya seluruh stakeholder untuk menyediakan gas bumi yang berkelanjutan bagi para penggunanya di tanah air. Jangka waktu perjanjian sepanjang lima tahun diharapkan menambah keyakinan peminat dan pengguna gas bumi. Terutama bagi para pelaku sektor industri dan komersial yang memerlukan keberlanjutan dalam berbisnis juga berinvestasi.
"Ini adalah milestone penting bagi kami. LNG merupakan salah satu upaya terbaik yang kami berikan bersama pemerintah serta pemasok untuk menjawab tantangan kebutuhan gas bumi domestik," kata Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini, dalam siaran pers, Ahad (30/6/2024).
"Penyerapan LNG di wilayah Jawa Barat memiliki respon positif dari pelanggan. Hal ini terbukti dari volume terserap mencapai 45 BBTUD di bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal kami" ujar Ratih.
Sampai dengan kuartal I 2024 volume niaga gas bumi telah mencapai 858 BBTUD. Upaya meningkatkan volume penjualan di berbagai wilayah terus dilakukan. Baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru. Sejauh ini PGN masih menjaga target volume niaga tahun 2024 sebesar 954 BBTUD.
Ratih menegaskan, PGN akan selalu mendukung pengembangan pasar gas bumi nasional melalui pembangunan infrastruktur yang aman, handal dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam transisi energi nasional dan mewujudkan Net Zero Emission.
PGN Dapat Tambahan Pasokan LNG dari Kilang Tangguh
Sumber Eknomi
No comments:
Post a Comment