Rekor mencapai 333,6 juta yen atau sekitar Rp43,7 miliar untuk ikan tuna seberat 278 kilogram. Ikan itu ditangkap di lepas pantai utara Jepang.
Si 'Raja Tuna', Kiyoshi Kimura adalah sang pemenang. Dia berhasil memecah rekor sebelumnya sebesar 155 juta yen atau sekitar Rp20,3 miliar pada 2013 lalu.
"Ini tuna terbaik. Saya bisa membeli tuna lezat yang super segar," kata Kimura dengan bangga, Jumat (4/1), sebagaimana diwartakan AFP.Meski harganya lebih tinggi dari perkiraan semua, namun Kimura berharap agar pelanggannya dapat menikmati tuna yang sangat enak tersebut.
Tsukiji merupakan pasar ikan terbesar sekaligus objek wisata populer di dunia. Pada Oktober 2018 lalu, Tsukiji berpindah lebih ke timur di Toyosu, ke sebuah bekas pabrik gas.
Dibuka pada 1935 silam, Tsukiji telah dikenal dengan kebiasaan pelelangan tunanya. Beragam tuna itu ditangkap dari seluruh penjuru dunia. Tuna-tuna itu digunakan oleh semua kalangan, mulai dari koki sushi di restoran-restoran berbintang Michelin hingga koki rumahan.
Lelang itu akan semakin kentara di setiap tahun baru. Harga akan melonjak tinggi untuk ikan terbesar dan terbaik.
Meski terkena relokasi dan harus menyesuaikan diri dengan tempat anyar, 'ritual' lelang tetaplah utuh. Terjadi sebelum matahari terbit, orang-orang sudah sibuk memeriksa kualitas tuna-tuna segar yang ada di depan mata dengan alat bantu penerangan.Pasar baru yang berlokasi di Toyosu itu memang tengah mencari cara untuk mengambil kembali titel 'destinasi wisata' yang sebelumnya dimiliki Tsukiji.
Digelarnya lelang di lokasi baru ini menjadi salah satu cara anggota pasar untuk kembali memperkenalkan pasar baru. "Akhirnya, lelang tahun baru pertama diadakan di Toyosu," kata seorang pejabat pasar, Yoshihiko Otaki.
"Di sini juga kami masih punya banyak tuna. Apa yang kami lakukan di sini sama seperti di Tsukiji." (asr/asr)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190105134118-262-358666/rekor-dalam-lelang-pertama-pasar-ikan-tsukiji-baru-tahun-2019https://desimpul.blogspot.com/2019/01/rekor-dalam-lelang-pertama-pasar-ikan.html
No comments:
Post a Comment