Pages

Monday, April 8, 2019

Di Ponpes Cijantung, Susi: Pesantren Ujung Tombak Budi Daya Ikan - SINDOnews.com

Jani NoorDi Ponpes Cijantung, Susi: Pesantren Ujung Tombak Budi Daya Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) berfoto bersama para santri dan pimpinan Ponpes Cijantung Ciamis, Senin (8/4/2019). Foto/SINDOnews/Jani Noor

CIAMIS - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Cijantung Ciamis, Senin (8/4/2019).

Didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap KKP Narmoko Prasmadji dan pelaksana harian (plh) Bupati Ciamis Asep Sudarman, Susi menyampaikan program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah dan akan dilakukan serta kampanye makan ikan.

"Ujung tombak budi daya ikan itu pesantren di Indonesia. Apalagi Jawa Barat, setiap pesantren pasti ada kolamnya untuk memenuhi kebutuhan pesantren. Termasuk masyarakat yang memelihara ikan. Maka, tingkat mengkonsumsi ikan di Jawa Barat tergolong tinggi," kata Susi.

Baca Juga:

"Jadi, ikan dan pesantren tak bisa dipisahkan. Sehingga tak heran, orang-orang pintar dan cerdas itu kebanyakan dari pesantren," kata dia.

Maka KKP, ujar dia, terus memenuhi kebutuhan ikan bagi santri dan pengelola pesantren. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan ikan untuk 500 pesantren di Indonesia. "Masing-masing pesantren mendapat satu ton ikan laut siap konsumis dan 100 ribu benih ikan," ujar dia.

Susi pun meminta pesantren mewajibkan santrinya mengonsumsi ikan karena ikan mengandung protein dan omega tinggi yang sangat baik untuk kecerdasan otak. "Kalau otaknya cerdas, dia bisa mengarungi hidup dengan penuh optimistis," tutur Susi.

Pada kesempatan itu, menteri Kabinet Kerja asal Pangandaran ini menyampaikan keberhasilan Indonesia menjadi pemasok ikan tuna terbesar di dunia. Dalam kurun waktu empat tahun saja, Indonesia telah mengalahkan Thailand dan Vietnam yang dikenal sebagai pemasok tuna di dunia.

"Nah dari prestasi itu semoga tingkat konsumi ikan masyarakat Indonesia juga semakin tinggi. Pada 2014, hanya 36 kilogram perkapita," ungkap dia.

(awd)

Berita Terkait

KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)

  • Disqus
  • Facebook

Let's block ads! (Why?)

https://jabar.sindonews.com/read/6295/1/di-ponpes-cijantung-susi-pesantren-ujung-tombak-budi-daya-ikan-1554732272https://desimpul.blogspot.com/2019/04/di-ponpes-cijantung-susi-pesantren.html

No comments:

Post a Comment