TOKYO, KOMPAS.com - Ada hubungan erat antara olahraga rugby dan minuman bir.
Sebagai olahraga dengan popularitas tinggi di Australia dan Irlandia, misalnya, rugby memang karib dengan bir.
Para penonton, utamanya, sebagaimana warta laman bangkokpost.com, sebelum, saat, dan usai pertandingan, meminum bir.
Dengan kata lain, ketersediaan bir yang melimpah-ruah begitu identik dengan penyelenggaraan pertandingan olahraga rugby.
Pada Piala Dunia Rugby 2015, tuan rumah Inggris bahkan menggelontorkan hingga 2 juta liter bir selama penyelenggaraan berlangsung.
Pertama
Tantangan yang kemudian mengemuka adalah tatkala Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby, tahun ini.
Pertandingan dimulai pada 20 September 2019. Pada waktu itu, Jepang bakal berlaga melawan Rusia di Tokyo di gelaran pembuka.
Jepang terkait rugby itu adalah negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah.
Jepang, oleh sementara kalangan olahraga rugby di luar Asia, dianggap tidak punya "kultur" atau kebiasaan atau budaya minum bir.
Maka, masuk akal jika informasi-informasi bahwa minuman bir bakal tak tersedia memadai selama Piala Dunia mengemuka ke mana-mana.
Untuk menjawab tantangan itu, Perempuan Juru Bicara Produsen Bir Kirin, Naomi Sasaki, menjamin bahwa ketersediaan bir selama Piala Dunia Rugby bakal memuaskan seluruh pihak, utamanya para penonton.
"Ajang ini juga merupakan kesempatan besar bagi kami memperkenalkan produk-produk kami kepada dunia," tutur Naomi Sasaki.
"Kami ingin para tamu kami menikmati kualitas bir Jepang," katanya menambahkan.
Kirin adalah merek lokal bir Jepang. Perusahaan ini memproduksi bir Heineken untuk Jepang.
Sementara, Heineken adalah sponsor utama Piala Dunia Rugby.
Piala Dunia Rugby 2019 akan mencapai partai final pada 2 November 2019 di Yokohama.
Ada 12 kota penyelenggara Piala Dunia Rugby di seluruh Jepang mulai dari Sapporo di Utara dan Kumamoto di Barat Negeri Sakura.
No comments:
Post a Comment