REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (26/10/2023) ditutup melemah tertekan oleh lonjakan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasuries.
IHSG ditutup melemah 119,87 poin atau 1,75 persen ke posisi 6.714,52. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 22,63 poin atau 2,48 persen ke posisi 889,31.
"Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun tajam, tertekan oleh lonjakan imbal hasil (yield) Surat Utang Pemerintah AS (US Treasuries), dan kekhawatiran atas eskalasi krisis di Timur Tengah," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Dari sisi makroekonomi, investor mengantisipasi rilis data Produk Domestik Bruto kuartal III 2023 Amerika Serikat (AS) nanti malam, dengan ekspektasi ekonomi AS mengalami ekspansi dengan laju tercepat hampir dua tahun, yang dimotori oleh konsumen yang merasakan manfaat dari pertumbuhan pasar tenaga kerja AS yang tetap solid dan meredanya tekanan inflasi.
Ekonomi AS diprediksi tumbuh 4,3 persen quartal to quartal (qoq) pada kuartal III 2023 atau dua kali lipat dari laju pertumbuhan 2,1 persen (qoq) pada kuartal III 2022, yang akan menjadi laju pertumbuhan tercepat sejak kuartal IV 2021 ketika ekonomi AS berhasil membebaskan diri dari dampak pandemi Covid-19.
Selain itu, investor juga mengantisipasi pengumuman hasil pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) nanti malam, yang di prediksi akan mempertahankan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam lebih dari setahun karena perang antara Israel dan Hamas telah menyebarkan rasa pesimistis mengenai prospek ekonomi Eropa.
ECB akan mengikuti jejak langkah bank sentral AS (Federal Reserve), Bank of England (BOE) dan bank-bank sentral lainnya dalam mempertahankan suku bunga di level tertingginya dalam beberapa tahun terakhir meskipun inflasi secara pelan mulai turun.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor infrastruktur sebesar 0,18 persen. Sedangkan sepuluh sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 1,89 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan yang masing-masing minus 1,63 persen dan minus 1,58 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PCAR, FIRE, BOBA, SATU, dan CUAN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PMMP, SDPC, STRK, MUTU dan ADMR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.415 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,55 miliar lembar saham senilai Rp10,02 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 397 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 668,10 poin atau 2,14 persen ke 30.601,80, indeks Hang Seng melemah 40,72 poin atau 0,24 persen ke 17.044,60, indeks Shanghai menguat 14,19 poin atau 0,48 persen ke 2.988,30, dan indeks Strait Times melemah 7,47 poin atau 0,24 persen ke 3.071,52.
sumber : Antara
Investor Saham Elus Dada, IHSG Turun 1,75 Persen Gara-Gara Surat Utang AS
Sumber Eknomi
No comments:
Post a Comment