Petugas Avsec memeriksa tiket calon penumpang sebelum melakukan lapor diri di Terminal 1 A, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (3/4/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasa periode angkutan lebaran yang berlangsung 3-18 April 2024, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat 4,07 juta orang.
"Angka tersebut naik lima persen dibandingkan dengan periode angkutan Lebaran 2023 sebanyak 3,89 juta orang," kata VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Cin Asmoro dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (20/4/2024).
Posko monitoring angkutan Lebaran 2024 di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) II secara resmi ditutup pada 19 April 2024.
Di menjelaskan, jumlah pergerakan pesawat juga mengalami kenaikan lima lersen dari sebelumnya 28.108 penerbangan menjadi 29.415. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, Cin Asmoro menyebut jumlah penumpang mencapai 2,50 juta orang atau naik lima persen.
Sementara itu, AP II mencatat pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada periode tersebut sebanyak 16.961 penerbangan. "Angka pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta tersebut naik empat persen," ucap Cin Asmoro.
Dia menmbahkan, destinasi tersibuk dari Bandara Soekarno-Hatta yakni Denpasar sebanyak 411.696 penumpang. Lalu juga Medan sebanyak 307.028 penumpang, Surabaya sebantak 242.373 penumpang, Makassar sebanyak 216.925 penumpang, dan Padang sebanyak 209.153 penumpang.
Cin Asmoro mengatakan posko angkutan Lebaran Idul Fitri 2024 total beroperasi selama 16 hari. Dibuka sejak 3 April 2024, posko resmi ditutup pada 19 April 2024. Ini sejalan juga dengan penutupan posko terpadu angkutan lebaran Kementerian Perhubungan yang resmi ditutup Menteri Perhubungan pada 19 April 2024.
Cin Asmoro menjelaskan, posko di bandara AP II merupakan wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkoordinasi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran angkutan Lebaran.
Posko Mudik Ditutup, AP II Layani 4 Juta Penumpang
Sumber Eknomi
No comments:
Post a Comment