REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Certified Financial Planner, Rista Zwestika mengungkapkan empat langkah utama yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat perencanaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab. Mahasiswa dapat mulai membangun pondasi keuangan dan mengambil keputusan finansial dengan bijak.
Pertama, selalu mengecek cashflow untuk memahami arus keluar-masuk uang. Kedua, mengecek aset bersih untuk mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan.
Ketiga, meningkatkan value diri untuk menambah pendapatan dan aset. Keempat, membuat tujuan keuangan yang jelas serta strategi investasi yang tepat.
“Dengan mengikuti langkah-langkah ini, mahasiswa dapat mulai membangun pondasi keuangan yang kuat dan mengambil keputusan finansial yang lebih bijak. Penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa perencanaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesuksesan finansial di masa depan,” katanya dalam keterangan, dikutip Sabtu (13/7/2024).
Anjuran Rista agar mahasiswa bisa membuat perencanaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab bukan tanpa sebab. Pasalnya, Generasi milenial dan Gen Z saat ini menghadapi berbagai kondisi dan tantangan finansial.
Salah satunya adalah kondisi di mana banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan akibat pengelolaan keuangan yang buruk meskipun masih mendapatkan sokongan dari orang tua untuk memenuhi biaya hidup. Ini menunjukkan bahwa mereka belum memiliki literasi keuangan yang memadai untuk mengelola keuangan mereka secara mandiri.
Hal ini turut dibuktikan oleh survei dari LPEM FEB UI tahun 2020 yang mengungkapkan sebanyak 64,3 persen mahasiswa masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Di samping itu, Katadata Insight Center 2023 menyebutkan bahwa 54 persen mahasiswa tidak memiliki anggaran keuangan dan Riset Mandiri Institute 2021 juga menyebutkan bahwa 60,7 perse. Mahasiswa mengalami kesulitan keuangan.
“Kondisi ini menandakan bahwa banyak mahasiswa tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengelola keuangan pribadi mereka. Akibatnya, mereka sering kali menghadapi kesulitan dalam mengatur pengeluaran di masa kini dan mempersiapkan kebutuhan keuangan di masa mendatang,” tambahnya.
Gaya hidup konsumtif juga menjadi tantangan yang signifikan di kalangan mahasiswa. Survei yang sama dari Katadata Insight Center tahun 2023 juga menunjukkan bahwa 63 persen mahasiswa menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Data tersebut diperkuat oleh Riset KPEM FEB UI 2023 yang juga mengungkapkan bahwa 38,6 persen mahasiswa terjebak dalam gaya hidup "instant gratification". Kebiasaan ini menunjukkan bahwa banyak mahasiswa lebih memilih untuk memenuhi keinginan jangka pendek tanpa mempertimbangkan konsekuensi finansial jangka panjang.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss mengatakan, program “Generasi Bijak Finansial Bersama AdaKami” merupakan bagian dari edukasi rutin berkesinambungan yang diadakan sebagai wujud komitmen dan kontribusi perusahaan dalam meningkatkan literasi keuangan digital, kesadaran akan pengelolaan keuangan yang sehat serta bertanggug jawab. Khususnya di kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Salah satu tujuan utama kami adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana membuat anggaran, mengelola pengeluaran, dan memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada dengan sehat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak dan menghindari jebakan gaya hidup konsumtif yang berpotensi merugikan,” kata Jonathan.
Jonathan berharap, inisiatif ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang lebih sadar finansial, bijak, serta bertanggung jawab dalam mengelola keuangan serta aspek-aspek penting lainnya dalam hidup . Dengan begitu, mahasiswa dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan stabil secara finansial.
Perencana Keuangan Bagikan Tips Bijak Finansial untuk Mahasiswa Biar Gak Boncos
Sumber Eknomi
No comments:
Post a Comment