Pages

Sunday, April 13, 2025

Oknum Karyawan Terlibat Sindikat Uang Palsu, Garuda Indonesia Sebut Karyawan Nonaktif

Repost Ekonomi juraganluempang.blogspot.com

Ilustrasi uang. Oknum pegawai Garuda Indonesia terlibat sindikat uang palsu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk angkat bicara mengenai dugaan keterlibatan salah satu oknum karyawan dalam kasus sindikat uang palsu. Direktur Human Capital & Corporate Services Garuda Indonesia Enny Kristiani mengatakan manajemen Garuda Indonesia sangat menyesalkan terjadinya kasus tersebut. 

"Perusahaan memastikan akan menghormati dan mendukung penuh proses hukum yang tengah diijalankan pihak yang berwenang," ujar Enny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (13/4/2025).

Enny menjelaskan oknum karyawan tersebut sedang menjalani program Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan (CDTP) sejak 2022. Enny menyebut oknum tersebut belum kembali melaksanakan kewajibannya sebagai pegawai aktif hingga saat ini.

"Yang bersangkutan tidak tercatat menjalankan tugas dalam lingkup operasional perusahaan," ucap Enny. 

Garuda Indonesia, lanjut Enny, menegaskan komitmennya terhadap prinsip integritas dan tata kelola perusahaan yang baik serta mematuhi proses hukum yang berjalan. Untuk itu, perusahaan juga akan melakukan langkah penegakan disiplin internal, termasuk melalui pengenaan sanksi kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang mana sanksi maksimal adalah berupa pemberian Surat Peringatan Tingkat III (SP3). 

"Pengenaan sanksi kepegawaian tersebut akan turut mengacu pada perkembangan proses hukum yang saat ini tengah berlangsung," kata Enny. 

Enny menambahkan perusahaan juga secara berkelanjutkan akan terus memastikan seluruh insan perusahaan menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugasnya, melalui berbagai langkah peningkatan awareness serta melakukan upaya pencegahan, pengawasan dan pemantauan secara internal.

Advertisement

Adblock test (Why?)


Oknum Karyawan Terlibat Sindikat Uang Palsu, Garuda Indonesia Sebut Karyawan Nonaktif
Sumber Eknomi

No comments:

Post a Comment