TRIBUNJATENG.COM - Seorang prajurit Israel yang jatuh ke tangan musuh sudah dapat dipastikan akan diintimidasi dan disiksa dalam tahanan.
Namun, tak perlu jatuh ke tangan musuh, dalam pelatihan militernya sendiri pun mereka mengalami hal sama.
Rincian program keras selama dua minggu itu diberikan di akhir pelatihan beberapa unit top pasukan.
Termasuk komando Angkatan Laut, Sayeret Matkal (Unit Pengintaian Staf Umum) dan Shaldag (unit komando elit Angkatan Udara), serta pilot.
Para peserta ditahan dalam kondisi seperti penjara, diinterogasi, diancam, dan menerima perlakuan kekerasan yang nyata oleh para instrukturnya.
Bahkan ada saat-saat ketika instruktur membabi buta dan benar-benar berada di luar kendali.
Sebagai bagian persiapan, peserta diperlihatkan film instruksional dan diberitahu akan menjalani hari-hari ke depannya dengan mengerikan.
Tahap selanjutnya adalah "penculikan" yang dilakukan di malam hari dan memang bertujuan untuk mengejutkan peserta sejak awal.
Selanjutnya mereka akan dihadapkan pada kesulitan fisik dan emosional yang intens.
Di mana mereka akan ditanyai, ditampar, dicambuk, dan menjadi sasaran perendahan martabat.
http://jateng.tribunnews.com/2019/02/09/dipaksa-menari-diiringi-musik-arab-hingga-jatuh-ini-program-keras-militer-israel-melatih-tentaranyahttps://desimpul.blogspot.com/2019/02/dipaksa-menari-diiringi-musik-arab.html
No comments:
Post a Comment