Sementara itu, adanya tiga jalur PPDB menjadi perbincangan hangat wali murid di Kota Marmer. Sebab, hal itu bukan kali pertama dilaksanakan.
Wahyu, salah satu orang tua atau wali murid kelas IX mengatakan, jalur zonasi memang sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. Namun, dia berpendapat sistem tersebut membatasi keinginan anaknya untuk masuk ke sekolah yang diinginkan. Apalagi jika berpacu pada tahun sebelumnya hanya diberi dua pilihan, perlu perhitungan grade terlebih dahulu. “Kalau salah pilih dan dua duanya tidak diterima, otomatis kan harus ke sekolah swasta. Makanya saya bilang membatasi,” ucap pria berusia 38 tahun ini.
Kendati demikian, jalur zonasi yang bertujuan pemerataan diakuinya tepat. Sebab, tidak ada title sekolah favorit. Jadi, setiap sekolah akan mendapatkan peserta didik sesuai pagu. “Dengan sistem ini, memang sekolah tidak akan mengalami kekurangan murid," tambah pria asal Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol ini
Hal senada diungkapkan wali murid lainnya, Dewi Anita. Dia mengatakan, jalur zonasi memiliki tujuan untuk pemerataan. Tujuan tersebut menjawab pertanyaan beberapa wali murid untuk mendapatkan sekolah yang diinginkan. Termasuk juga para peserta didik yang kurang mampu. Peserta didik yang kurang mampu dapat sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya sehingga mengurangi biaya transportasi. “Setuju saja sih pakai zonasi. Tapi pemetaan zonasinya juga harus tepat. Misalnya, dibagi per kecamatan atau per kelurahan. Sebab, ada kecamatan yang jauh dari SMA/SMK negeri di kabupaten ini. Contohnya saja Kecamatan Pucanglaban,” katanya
Nah, untuk PPDB jalur prestasi, lanjut warga Desa/Kecamatan Ngantru, ini harus benar selektif. Banyak siswa berprestasi memiliki prestasi yang sama karena mereka beregu. Dengan begitu, peluang jalur prestasi bisa dinikmati oleh siapapun yang benar memiliki prestasi yang membanggakan. Prestasi mereka pun terwadahi di SMA/SMK negeri yang didapat. “Setuju saja sih jalur zonasinya lebih besar, yakni capai 90 persen. Peluangnya lebih besar walaupun ada yang berjarak jauh. Begitu juga jalur prestasi yang dibagi hanya 5 persen. Jadi benar-benar yang lolos seleksi itu memiliki prestasi membanggakan,” tandasnya.
(rt/lai/rak/red/JPR)
Alur Cerita Berita
No comments:
Post a Comment