Ikrar para santri itu dikomandoi seorang pemuda membawa golok. Sebagian besar dari mereka membawa bambu runcing. Ada pula yang membawa parang serta diduga senapan angin.
'Kami segenap santri Lebak Banten. Siap mengawal perjuangan para ulama. Dalam memenangkan pilpres Prabowo-sandi. Dan Kami tidak ridho dunia akhirat, apabila dicurangi. Dan kami siap melawan kecurangan meskipun harus meneteskan darah penghabisan,' demikian bagian ikrar yang disampaikan 'sang komandan' dan diikuti kelompoknya.
[Gambas:Twitter]
Polisi kini terjun menyelidiki kebenaran deklarasi yang terekam dalam video berdurasi 55 detik tersebut.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan video itu dibuat bukan oleh santri melainkan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi Bani Salifin di Kampung Salahaur, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
"Video dibuat alumni santri jadi bukan santri yang membuat video itu, [dibuat] secara sepihak tanpa persetujuan [dan] tanpa sepengetahuan pimpinan ponpes," kata Edy kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/5).
Lebih lanjut, sambungnya, polisi pun sudah bertemu dengan pemimpin Ponpes Salafi Bani Salifin di Kampung Salahaur hari ini. Dalam komunikasi yang terjalin, kata Edy, pihak ponpes menyayangkan dan sudah meminta maaf atas peredaran video tersebut.
Lebih lanjut, Edy pun menyatakan kepada pihak ponpes agar video tersebut dihapus meskipun sudah sempat viral.
"Video diminta dihapus dan sudah dihapus," tuturnya.
Di satu sisi, kata Edy, polisi tetap membuka penyelidikan untuk mengusut lebih jauh motif di balik peredaran video yang menampilkan kesiapan puluhan orang untuk mengawal perjuangan para ulama serta memenangkan Prabowo-Sandi tersebut.
"Masih kami selidiki dugaan dan motifnya," katanya.
(mts/kid) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190506141957-20-392313/viral-santri-lebak-siap-mati-bela-prabowo-polisi-usut-motifhttps://desimpul.blogspot.com/2019/05/viral-santri-lebak-siap-mati-bela.html
No comments:
Post a Comment