Budi menjelaskan keberhasilan di Nagreg tak luput dari peran pemda setempat. Budi mengatakan langkah pemerintah melokalisasi andong dan pasar di sekitar sebagai langkah yang bagus.
"Beberapa hal yang sangat signifikan ditandai dengan kita tidak mendengar kemacetan di Nagreg. Karena ada suatu kanalisasi yang dilakukan di pasar, bahkan ribuan andong dibayar oleh pemda untuk tidak beroperasi, sehingga jalan yang selama ini macet bisa berjalan dengan baik," ucap Budi di gedung Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Budi mengatakan jalur nontol, seperti Nagreg dan Pantura, lancar karena adanya penurunan pemudik bermotor. Menurut Budi, kunci penurunan ini adalah pembangunan jalan tol yang besar-besaran dari Merak hingga Probolinggo.
"Hal yang terjadi signifikan juga terjadi di Pantura. Kalau kita lihat di layar monitor, hari ini sudah sepi. Tapi dari monitor kami kemarin, praktis jumlah pemudik bermotor itu juga turun. Keteraturan dari jalan tol upaya kita melakukan pengurangan motor dan upaya kita juga melakukan ramp check terhadap bus kelihatannya memberikan hasil pada angka kecelakaan yang menurun," tuturnya.
Menhub mengapresiasi langkah pemda dan polda setempat yang memperlancar arus mudik. Dia berharap kerja sama ini terus berlangsung hingga arus balik nanti.
"Oleh karenanya, kami mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dengan Polri, dengan pemda, kapolres, yang pada saat saya berkeliling dengan sistematis, mereka bekerja dengan baik. Pasar tumpah, pom bensin, tempat-tempat yang terjadi kemacetan, dilakukan kanalisasi, dilakukan penjagaan," tuturnya.
(rvk/fdn)
No comments:
Post a Comment