BANJARMASINPOST.CO.ID - Pengakuan Ratna Sarumpaet soal kebohongan publik yang dilakukannya memunculkan sejumlah gagasan untuk menjadikan 3 Oktober sebagai hari antihoaks.
Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno pun menyetujui usulan itu.
“Sebelumnya belum ada ya? Hari hoaks atau hari antihoaks nih? Kalau hari antihoaks saya setuju,” ungkap Sandiaga di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Sandiaga tak menyebut secara spesifik mengapa ia setuju dengan usul tersebut.
Baca: Komentar Ratna Sarumpaet Pasca Diamankan di Bandara Oleh Polisi, Kasus Pembohongan Publik
Baca: Status Ratna Sarumpaet Pasca Diamankan di Bandara Soal Kebohongan Publik, Polisi : Melarikan Diri
Baca: Kronologi Diamankannya Ratna Sarumpaet di Bandara, Dirjen Imigrasi : Dicegah 20 Hari ke Luar Negeri
Baca: Penjelasan Polda Metro Jaya Soal Penangkapan Ratna Sarumpaet, Kapolres : Mau ke Luar Negeri
Baca: Aktivis #2019GantiPresiden Ratna Sarumpaet Ditangkap Polisi di Bandara, Ini Penjelasan Polisi
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan komitmennya agar Indonesia dijauhi perilaku hoaks.
Namun, Sandiaga menyerahkan usulan hari Antihoaks tersebut kepada pemerintah.
“Kita memang komitmen, kalau pemerintah mau menetapkan ya silakan saja, kan pemerintah yang menetapkan, intinya kami setuju,” pungkasnya.
Awalnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut bahwa 3 Oktober 2018 bisa menjadi hari peringatan antihoaks.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Setuju Usul Tanggal 3 Oktober Jadi Hari Antihoaks
http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/05/cawapres-prabowo-subianto-sandiaga-uno-setuju-3-oktober-jadi-hari-anti-hoakshttps://desimpul.blogspot.com/2018/10/cawapres-prabowo-subianto-sandiaga-uno.html
No comments:
Post a Comment