loading...
Ibrahim al-Masri mengaku kehilangan pekerjaannya sebagai ketua muazin Masjid Al-Jazzar setelah pejabat setempat melihat foto-fotonya di kejuaraan binaraga negara pada tahun 2017.
"Setiap olahraga memiliki jenis pakaian yang spesifik. Sepak bola memiliki pakaian sendiri, tenis memiliki pakaian sendiri, berenang memiliki sendiri. Hal yang sama untuk binaraga," keluh Masri, merujuk pada celana tipis yang biasanya dikenakan para pesaing di kejuaraan tersebut.
Baca Juga:
"Saya tidak pernah bermimpi ini akan terjadi. Karena saya tahu bahwa Israel adalah negara demokratis, dan jika seseorang membuat kesalahan, mereka dapat memperbaikinya," kata Masri. "Tapi untuk memperbaiki kesalahan dengan kesalahan lain? Itu tidak benar."
Seorang juru bicara kementerian terkait mengatakan bahwa Masri dipecat sesuai dengan aturan. Namun, juru bicara tersebut menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus ini.Pihak masjid menolak untuk berkomentar dan menyarankan media bertanya pada kementerian terkait.
Masri mengatakan keputusan pemecatannya dirinya diambil oleh seorang pejabat yang melihatnya sebagai sesuatu yang sangat memalukan bagi seorang pekerja agama untuk ikut kompetisi binaraga.
"Ketika mereka membuat keputusan, mereka hanya melihat seragam itu," katanya. "Mereka tidak melihat orang di belakangnya," imbuh Masri, dikutip Reuters, Senin (4/2/2019).
Pria berusia 46 tahun ini telah menjadi muazin utama di Acre. Lima kali sehari dia azan melalui pengeras suara di atas menara masjid. Dia juga membantu mendorong beberapa anak muda pergi ke gym.
"Orang-orang Acre mencintainya. Dia adalah muazin kami, dengan suara yang indah, dan orang yang suka beramal," kata Refaat Sha-aban, 50, seorang penduduk Acre dan mantan anggota dewan kota kota. "Dia adalah contoh bagi semua anak muda di kota kita, dan negara Israel itu sendiri."
(mas)
No comments:
Post a Comment